Selasa, 13 Mei 2008
Mendekati Surga
Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah dan kikir. Jika ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah. Dan apabila mendapat kebaikan ia menjadi kikir. (Al Ma’arij: 19-21)
Allah Swt. menciptakan manusia dengan sifat dasar senang berkeluh kesah dan kikir. Ketika diberikan cobaan atau ditimpa suatu musibah, kebanyakan dari kita lebih sering mengeluhkan keadaan daripada menghasilkan solusi. Dan ketika nikmat Allah datang kepada kita, acap kali kita menjadi lupa diri dan tidak bersyukur.
Dalam firman-Nya di surat Al-Ma’arij, Allah telah memberikan pedoman yang jelas, agar kita terhindar dari sifat-sifat tersebut. Setidaknya ada 7 pedoman dari Allah yang tercantum dalam surat ini. Pertama, senantiasa menjaga shalat. Menjaga shalat di sini berarti memelihara kualitas shalat yang kita lakukan sekaligus berusaha untuk senantiasa melakukan shalat di waktu-waktu yang utama. Kedua, menginfakkan sebagian harta. Kita tidak boleh lupa bahwa dalam rizki yang Allah karuniakan kepada kita, terdapat hak orang lain yang harus ditunaikan. Begitu utamanya amalan infaq ini sehingga dalam sebuah hadits disebutkan bahwa infaq atau sedekah adalah salah satu amal yang tidak akan terputus pahalanya ketika kita telah meninggal nanti.
Pedoman ketiga, adalah meyakini hari akhir. Orang yang yakin tentang adanya hari pembalasan akan selalu berhati-hati dalam setiap perbuatannya. Ia mengetahui bahwa seluruh perkataan dan amalan akan dipertanggungjawabkan kelak. Keempat, takut terhadap azab Allah. Segala perbuatan ada konsekuensinya. Perbuatan baik akan diganjar pahala, dan perbuatan buruk hanya akan mengundang azab serta murka Allah Swt. Kelima, menjaga kesucian diri. Kemaluan kita adalah salah satu penyebab utama timbulnya berbagai dosa. Dengan menjaga kemaluan, secara tidak langsung kita telah membentengi diri kita dari berbagai dosa lain yang berpangkal darinya.
Menjaga amanah adalah pedoman selanjutnya. Setiap kita adalah pemimpin dalam lingkup yang berbeda-beda dan memiliki amanah masing-masing. Semua amanah wajib dijaga dan tidak boleh ada satu amanah pun yang terabaikan. Ketujuh, memberikan kesaksian dengan benar. Kejujuran adalah salah satu sifat utama para Rasul. Bahkan, Rasulullah Saw. pernah bersabda bahwa hal yang tidak mungkin ada pada diri seorang mukmin adalah sifat dusta. Ketika sifat jujur telah terinternalisasi dalam diri kita, niscaya seluruh amal perbuatan kita akan terpelihara dari hal-hal yang buruk.
Dengan mengikuti seluruh petunjuk Allah ini, kita tidak hanya akan mampu mengeliminasi sifat keluh kesah dan kikir yang ada pada diri kita. Namun, kita juga akan meraih kemuliaan dari sisi Allah di jannah-Nya kelak, seperti yang Ia janjikan,” Mereka itu kekal di surga, lagi dimuliakan.” (Al-Ma’arij: 35)
Wallahua’lam bisshowab.
Pondok Kahfi, 300308
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar